22 October 2008

Thaksin Dapat Surat Penangkapan, Potjaman Dibebaskan

Setelah menyatakan Thaksin Shinawatra bersalah dan menjatuhkan hukuman dua tahun penjara atas pelanggaran National Counter Corruption Act dalam kasus pembelian lahan Ratchadaphisek, Rabu (22/12), Mahkamah Agung Thailand mengeluarkan surat perintah penangkapan baru kepada mantan perdana menteri yang kini melarikan diri ke Inggris itu.

Lima dari sembilan hakim menyatakan Thaksin bersalah melanggar hukum dalam persidangan yang digelar Selasa (21/10) lalu. Namun, isterinya Khunying Potjaman dinyatakan bebas dari segala dakwaan karena dianggap tidak memegang jabatan politik apapun saat itu. Surat penangkapan terhadap Potjaman pun ditarik kembali.

Thaksin didakwa dengan tuduhan menyalahgunakan kekuasaannya sewaktu masih menjabat sebagai perdana menteri karena memfasilitasi isterinya dalam pembelian lahan di Ratchadaphisek dari lembaga Dana Pengembangan Institusi Keuangan (FIDF) sekitar lima tahun yang lalu.

Pengadilan Divisi Pidana Untuk Pemegang Posisi Politik menyatakan Thaksin terlibat konflik kepentingan dengan membantu isterinya mendapatkan potongan harga untuk pembelian lahan di distrik bisnis tersebut.

“Thaksin melanggar artikel konstitusi tentang konflik kepentingan saat menjabat menjadi perdana menteri dan kepala pemerintahan. Dia seharusnya bekerja untuk kepentingan publik. Thaksin dihukum dua tahun penjara,” ujar salah satu hakim membacakan putusan.

Pengadilan menyatakan bahwa milyuner ini melanggar etika politik. Menurut keterangan saksi, Thaksin menggunakan kekuasaannya untuk memberikan supervisi kepada FIDF. Sebanyak 772 juta baht (sekitar Rp 224 miliar) yang dipakai untuk membeli lahan tersebut akan disita pengadilan. Lahannya sendiri tak diambil alih pengadilan dengan alasan tak digunakan langsung untuk melakukan pelanggaran.

“Dia seharusnya menjadi contoh yang baik, berlaku cermat dan bertindak menjaga kode etik untuk posisi yang dipercayakan kepadanya,” kata pengadilan.

Thaksin dan Potjaman sendiri tidak menghadiri persidangan mereka. Mereka memilih tetap tinggal di Inggris dan menunggu persetujuan permohonan suaka. Thaksin sempat mengungkapkan bahwa dia tak akan memperoleh peradilan yang adil di Thailand.

Saat dihubungi melalu telepon oleh Reuters, Thaksin mengaku tidak terkejut dengan keputusan pengadilan dan telah memperkirakan masa penjaranya.

“Saya telah diinformasikan mengenai hasilnya. Saya telah lama mengantisipasi bahwa akan terjadi seperti ini,” ujar Thaksin, juga menambahkan bahwa kasus ini bermotifkan politik.

Vonis tersebut akan habis masa berlakunya dalam sepuluh tahun. Setelah itu, Thaksin bisa kembali ke Thailand tanpa perlu merasa takut akan dipenjara.


Astri Ihsan/Bangkok Post

Soal Kesehatan Capres AS

Ketika calon presiden Amerika Serikat rela menghabiskan ratusan juta dolar untuk membanjiri media dengan informasi mengenai diri dan posisi mereka, di saat yang bersamaan sangat aneh bila mereka membatasi informasi mengenai kesehatan.

Kepresidenan membutuhkan fisik yang kuat karena ini adalah pekerjaan yang penuh tekanan. Tidak ada pengecualian bagi kandidat yang tak ingin mengungkap catatan medisnya.

Senator John McCain hanya mengizinkan sejumlah kecil wartawan untuk meninjau catatan medisnya setebal 1.200 halaman selama periode tiga jam dan kemudian mengizinkan beberapa dokternya di Mayo Clinic, Arizona untuk menjawab pertanyaan selama 45 menit melalui telepon. Para wartawan tersebut tidak diizinkan untuk memfotokopi dokumen apapun, membuat mereka kesulitan untuk bertanya kepada para ahli mengenai apa implikasi dari penemuan medis tersebut.

Pertanyaan yang paling banyak diarahkan adalah mengenai penyakit melanomas, kanker kulit paling berbahaya, yang diderita McCain. Senator Arizona ini memang bertahan selama delapan tahun, melanomanya diangkat. Namun, beberapa ahli kanker tak akan bernafas lega sebelum dia berhasil melewati masa sepuluh tahun.

Kontras dengan itu, Barack Obama memiliki catatan yang sangat banyak. Dia pun mengeluarkan sebuah surat dari dokter pribadinya yang menyatakan bahwa dia dalam kondisi sehat dan tak memiliki masalah kesehatan yang akan mempengaruhi kemampuannya untuk bertugas sebagai presiden. Namun, kubu Obama menolak untuk mengizinkan dokter tersebut diwawancara.

Tidak ada kandidat yang benar-benar menjamin bahwa tidak ada persoalan medis yang disembunyikannya. Untuk pemilu berikutnya, kongres harus mensyaratkan nominasi untuk mengungkap semua catatan kesehatan mereka yang relevan. Kongres juga harus mewajibkan evaluasi independen catatan kesehatan tersebut oleh para dokter yang setia kepada publik, bukannya pada para kandidat.

Astri Ihsan/NY Times

Pemerintah Timor Leste Tuduh Fretilin Picu Ketegangan

Nampaknya Timor Leste belum bisa merasakan kedamaian seutuhnya. Baru saja rakyat ibukota Dili mengalami kepanikan terkait selebaran yang menimbulkan kekhawatiran akan timbulnya lagi kekerasan di negeri muda ini, pemerintah Timor Leste, Rabu (22/10), menuduh Partai Oposisi Fretilin menimbulkan ketegangan terhadap keamanan.

Juru bicara pemerintah Agio Pereira mengungkapkan bahwa partai oposisi utama, Fretilin, tidak mendukung Timor Leste untuk mengonsolidasikan perdamaian, harmoni dan stabilitas dengan rencana gelar demonstrasi besar-besaran.

“Setiap langkah untuk menimbulkan kembali permusuhan di Timor Leste tidak akan dapat diterima,” ujar Pereira.

Pernyataan Pereira ini menanggapi kericuhan yang dipicu akibat tersebarnya selebaran di Dili, yang mengungkap rencana aksi unjuk rasa besar-besaran. Selebaran tersebut sekaligus menimbulkan ketakutan akan munculnya kembali pergolakan antara polisi dan pemerintah terkait tuduhan diskriminasi seperti pada 2006 lalu, menewaskan 37 orang dan membuat sekitar 150.000 orang memilih mengungsi dari rumahnya.

Ketegangan ini ditambah lagi dengan penangkapan komandan polisi Baucau, Aderito da Costa Ximenes oleh polisi PBB terkait persoalan kedisipilinan.

Walau begitu, Pereira mengatakan bahwa situasi Dili kini telah lebih baik. Sementara itu, Perdana Menteri Xanana Gusmao juga mengungkapkan bahwa setiap aksi kekerasan apapun tak akan ditoleransi.

Sejalan dengan itu, pemerintah Australia, kemarin (22/10), mengumumkan akan mengurangi jumlah pasukan penjaga perdamaiannya karena menganggap keamanan di Timor Leste terus meningkat,

Menteri Pertahanan Australia Joel Fitzgibbon mengatakan bahwa jumlah pasukan Australia akan dikurangi seratus hingga 650 hingga awal tahun depan. Setelah pengurangan itu, Pasukan Stabilisasi Internasional hanya akan berisikan 790 personil Australia dan Selandia Baru. Lebih dari 2.500 pasukan asing dan polisi akan tetap tinggal di negara itu untuk membantu pasukan keamanan lokal menjaga stabilitas Timor Leste.

“Pemerintah Timor Leste telah menunjukkan melalui penanganan profesional terhadap situasi keamanan bahwa sekarang merupakan waktu yang tepat untuk menarik mundur pasukan,” ujar Fitzgibbon.

Fitzgibbon mengungkapkan bahwa penarikan pasukan asing dalam jumlah besar adalah bukti terus meningkatnya keamanan sejak Timor Leste mengundang Australia mengirimkan 1.300 pasukan untuk membantu memelihara ketertiban selama masa krisis politik pada Mei 2006 lalu.

Australia mengirimkan pasukan, kapal perang, helikopter dan pasukan bersenjata pada 2006 ketika polisi Timor Leste dan pasukan tentara terpecah belah dalam faksi-faksi dan pemerintahan jatuh di tengah-tengah merebaknya kekerasan, pembakaran dan perang geng.

Astri Ihsan/Reuters/AP

Pasukan Koalisi Salah Tembak, Sembilan Tentara Afghanistan Tewas

Belum juga hilang kekesalan Afghanistan karena pasukan koalisi kerapkali salah sasaran dalam melakukan penyergapan di tempat-tempat yang diduga sebagai persembunyian kelompok teroris Al-Qaeda dan Taliban.

Selasa malam lalu (21/10), pasukan koalisi kembali mengambil korban salah tembak dalam serangan udara di wilayah tenggara Afghanistan. Sembilan tentara Afghanistan tewas terbunuh dalam serangan tersebut, menurut laporan terakhir Kementerian Pertahanan Afghanistan, Rabu (22/10).

Peristiwa ini memang patut disayangkan. Sunggguh suatu keanehan, pasukan koalisi salah sasaran dan justru menembak sekutu mereka sendiri, yakni pasukan keamanan Afghanistan. Helikopter pasukan asing ini menghantam pos tentara Afghanistan di sebuah jalan di distrik Dowa Manda, provinsi Khost, lokasi yang diduga kuat sebagai persembunyian Al-Qaeda. Selain sembilan prajurit yang terbunuh, empat tentara lainnya mengalami luka-luka.

“Sembilan tewas, tiga terluka, dan satu lagi dalam kondisi kritis dalam serangan pasukan internasional ini,” ungkap juru bucara Kementerian Pertahanan, Zaher Azimi, seperti dilansir Reuters.

International Assitance Security Force (ISAF) NATO mengungkapkan bahwa mereka kini masih menginvestigasi laporan ini, Namun, diketahui bahwa sebagian besar pasukan asing yang berada di Khost berasal dari Amerika.

Kekerasan di Afghanistan mencapai level terburuk tahun ini sejak pasukan koalisi pimpinan Amerika serikat menumbangkan pemerintahan Taliban pada 2001 karena menolak menyerahkan pimpinan Al-Qaeda yang berada di balik serangan 9/11.

Buruknya lagi, pasukan internasional kerapkali tak akurat dalam menentukan sasaran penyergapan. Sejumlah penduduk sipil tewas terbunuh dalam serangan udara pasukan internasional di Afghanistan tahun ini. Insiden ini nampaknya juga akan semakin memanaskan hubungan antara pemerintah pimpinan presiden Hamid Karzai dan pendukung asingnya.

Sementara itu, kemarin (22/10), Australia baru saja membayarkan kompensasi kepada keluarga di distrik Chora atas penyerangan yang melibatkan pasukan khusus Australia beberapa waktu lalu.

Gubernur Distrik Chora dan pemimpin suku Rozy Khan Barkzai berada di antara korban tewas ketika patroli Australia terlibat bentokan dengan Taliban di sebelah selatan Tarin Kowt, provinsi Oruzgan bulan lalu.

“Menyusul negosiasi sesuai kebudayaan rakyat Afghanistan, pembayaran telah dilakukan untuk tetap memlihara hubungan baik dengan pengikut Rozy Khan,” ungkap kepala militer Australia Marshal Angus Houston kepada parlemennya.

Houston sendiri meragukan apakah benar Khan terbunuh oleh pasukan Australia atau justru oleh Taliban karena ketika itu jenazahnya langsung dikuburkan sebelum dilakukan otopsi. Presiden Karzai justru merasa yakin bahwa Khan terbunuh karena kesalahan pasukan asing.

Astri Ihsan/Reuters/AP/BBC

Gara-gara Krisis, Pemilu Legislatif Ukraina Ditunda

Presiden Ukraina Viktor Yushchenko, Senin (21/10), mengumumkan pengunduran penyelenggaraan pemilu legislatif, yang seharusnya akan diadakan pada 7 Desember diundur seminggu menjadi 14 Desember. Menurutnya, Parlemen akan dikerahkan kembali untuk melakukan langkah-langkah darurat memerangi krisis finansial global.

“Saya di sini hari ini untuk menandatangani dekrit memanggil kembali parlemen selama beberapa hari sehingga mereka dapat melakukan pemungutan suara atas amandemen anggaran dan sejumlah tindakan menghadapi krisis,” kata Yushchenko.

Namun, tampaknya keputusan Yushchenko ini tidak semata-mata demi memerangi krisis finansial global. Yushchenko merasa “panas” menyusul imbauan dari Perdana Menteri Yulia Tymoshenko, dalam konflik terbukanya dengan Yushchenko, agar partai politik mengadakan pertemuan awal pekan ini untuk membentuk sebuah tim yang berusaha menyelamatkan Ukraina dari imbas krisis ekonomi.

“Saya mengimbau Presiden Ukraina, semua kekuatan politik dan pemimpin faksi militer dengan sebuah gagasan yang sederhana dan jelas,” kata Tymoshenko kala itu.

Ketegangan politik yang semakin dalam antara presiden dan perdana menteri tampaknya terus membayangi kehidupan Ukraina. Semakin terasa lagi ketika Ukraina menghadapi krisis keuangan, yang membuat negara pecahan Uni Soviet ini berencana meminta pinjaman darurat dari Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar US$14 miliar.

Sementara pembicaraan dengan IMF masih berjalan, peringkat kredit terus menurun dan pasar saham Ukraina telah kehilangan lebih dari 70 persen nilainya pada tahun ini. Bank pusat juga telah menjamin sejumlah bank. Ekonomi negara ini terancam ambruk.

Yushchenko membubarkan parlemen pada 8 Oktober lalu dan mengumumkan percepatan pemilu pada 7 Desember nanti. Keputusan Yushchenko ini ditentang oleh Tymoshenko, yang kemudian menegaskan bahwa pemilu tersebut tak akan terjadi.

Tak berapa lama, Yushchenko pun berubah pikiran dan mengundur jadwal pemilu yang telah ditetapkannya serta memanggil kembali dewan parlemen. Namun, Yushchenko tetap balas menyerang Tymoshenko, mengingatkan bahwa menantang legalitas pemilu hanya akan menggoncang situasi politik.

Pertikaian antara Tymoshenko dengan Presiden Ukraina Viktor Yushchenko telah berlangsung lama. Koalisi Revolusi Oranye yang mereka bentuk pun terpecah. Koalisi berusia sepuluh bulan tersebut runtuh di tengah-tengah ketegangan dengan Rusia mengenai perang di Georgia dan keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

Koalisi ini terpecah antara mengecam invasi Rusia di Georgia yang didukung oleh Tymoshenko dan pilihan sikap netral terhadap Moskow yang diusung oleh Yushchenko. Tymoshenko menuduh Yushchenko mengkhianati kepentingan Ukraina. Keduanya pun tampaknya akan maju bersaing dalam pemilihan presiden mendatang.

Astri Ihsan/AFP

Batalkan Kampanye Demi Sang Nenek

Di tengah-tengah padatnya kesibukan menjelang pemilu 4 November mendatang, kandidat presiden AS dari partai Demokrat Barack Obama berencana tinggalkan kampanyenya sejenak minggu ini demi mengunjungi neneknya, Madelyn Dunham, yang tengah sakit parah di Hawaii.

“Baru-baru ini neneknya jatuh sakit, dan dalam beberapa minggu terakhir kesehatannya semakin memburuk menuju tingkat di mana situasinya sangat serius,” kata asisten Obama, Robert Gibbs.

Demi mengunjungi sang nenek yang ikut membantu membesarkannya, Obama akan membatalkan kampanyenya di Madison, Wisconsin, dan Des Moines, Iowa, yang dijadwalkan akan berlangsung Kamis nanti (23/10). Obama akan kembali dalam kesibukan kampanyenya pada Sabtu (25/10), sekembalinya dari Hawaii.

Tampaknya nenek yang kini berusia 86 tahun merupakan salah satu inspirator bagi Obama. Tak jarang dalam kampanyenya, Obama membanggakan sang nenek yang dikatakannya pernah bekerja dalam perakitan bom selama Perang Dunia II.

“Nenek Senator Obama, Madelyn Dunham, selalu menjadi orang terpenting dalam hidupnya. Bersama dengan ayah dan ibunya, sang nenek ikut membesarkannya di Hawaii sejak dia lahir hingga beranjak kuliah. Seperti yang dikatakan Obama dalam konvensi Demokrat, neneknya memberikan segala yang dia punya untuk Obama,” kata Gibbs.

Astri Ihsan/Reuters

Ditagih RS Tanpa Bertemu Dokter

Pantas saja bila seorang perempuan di Parkland, Dallas, merasa kesal bukan kepalang. Akhir September lalu, perempuan bernama Amber Joy Milbrodt ini harus menunggu selama 19 jam di unit darurat rumah sakit Parkland Memorial. Kala itu dia tengah mengalami patah kaki setelah bermain volli.

Namun, saking lamanya menunggu, dia pun tak tahan dan pulang ke rumah tanpa bertemu dokter di rumah sakit itu sama sekali. Milbroft pun memutuskan untuk mengunjungi saja sebuah sekolah pengurutan yang mendiagnosanya mengalami patah tulang.

Betapa kagetnya Milbrodt, selang beberapa minggu setelah kunjungannya ke rumah sakit tersebut, dia menerima tagihan sebesar US$162 (sekitar Rp1,62 juta). Menurut pegawai Parkland Memorial, tagihan tersebut merupakan biaya menunggu perawatan.

“Seharusnya mereka yang membayarku untuk duduk di ruang darurat selama 19 jam,” ungkap Milbrodt dengan kesal kepada Dallas Morning News, dilansir Associated Press, Selasa (21/10).

Menurut kepala sebuah rumah sakit yang lebih besar Forth Worth, John Peter Smith, Parkland memang memberlakukan kebijakan yang mengharuskan pasien membayar untuk biaya menaksir perawatan yang dibutuhkan. Namun, beberapa rumah sakit di Dallas tak memberlakukan aturan tersebut bila si pasien tak bertemu dengan dokter.

Astri Ihsan/AP

Berharap Ketemu Beyonce

Entah hanya alasan ataupun memang benar-benar mengidolakan Beyonce, seorang pria di Milford, Connecticut, hampir saja menabrak sebuah mobil patroli dan kemudian memberitahukan kepada polisi bahwa dia sedang tergesa-gesa karena sedang ditunggu oleh penyanyi cantik nan seksi tersebut di New York.

Pria berusia 33 tahun tersebut pun akhirnya harus menghadapi beragam dakwaan. Dia dikejar-kejar polisi pada Minggu pagi (19/10) setelah melakukan aksi kebut-kebutan. Pria ini dilaporkan menolak untuk meninggalkan mobilnya dan justru bertanya pada polisi arah menuju Detroit. Dia ditangkap beberapa menit kemudian dan dituntut dengan tuduhan mengemudi sembarangan, kebut-kebutan, menantang petugas, dan menolak mematuhi sinyal polisi dan tanda berhenti.

Pria tersebut bersikeras bahwa dia akan pergi menemui Beyonce di Jembatan George Washington di New York. Bahkan, menurut juru bicara polisi Vaughan Dumas, seperti dilansir Associated Press, Selasa (21/10), di mobilnya ditemukan sebuah boneka teddy bear dan bunga yang akan dibawakannya untuk pelantun tembang Irreplaceable tersebut.

“Dia tak mengancam atau apaun. Dia hanya menyatakan akan pergi menemui Beyonce,” jelas Dumas.

Astri Ihsan/AP

20 October 2008

Chef Iman Sudarsono


Memasak Adalah Tantangan dan Kebanggaan

HARI sudah beranjak senja kali itu. Cukup lama saya menunggu, lalu muncul pria berperawakan tinggi besar. Dialah Iman Sudarsono, Executive Chef Mercure Convention Center (MCC), Ancol-Jakarta. Kami mengobrol santai di teras Sunda Kelapa Cofee Shop MCC. Berhadapan langsung dengan pantai yang kala itu ramai wisatawan.

Iman bercerita bahwa menjadi koki sama sekali bukan cita-citanya. Pria kelahiran Garut, 4 Mei 1972 ini justru berharap menjadi arsitek atau pemusik. Nasib berkata lain. Terdesak kebutuhan, alumnus Universitas Siliwangi jurusan agronomi ini, tercemplung di dunia dapur.

Awalnya, hanya menjadi pencuci piring di Country Club. Berbekal tekad dan keinginan belajar, Iman sedikit demi sedikit berusaha mengenal bahan-bahan makanan, berikut istilahnya dalam bahasa Inggris. Kala itu, kata chef yang kerapkali membuat orang tertawa dengan guyonan-guyonan ini merasa sangat sulit belajar dari chef lain yang lebih berpengalaman. Entah pelit ilmu atau takut tersaingi, chef senior tak mau memberikan penjelasan apapun jika dia bertanya nama-nama bumbu dan kegunaannya.

Mengakali itu, dia mencoba mencuri-curi pandang jika senior sedang memasak. Dia mempraktikkannya saat malam. Chef yang memiliki spesialisasi makanan western dan Asia ini pun meminta izin membawa pulang sampel bumbu. Lalu, ditempelkan dalam buku, dilabel dengan nama dalam bahasa Inggris. Kadangpula dicicipi hingga dia tak kebingungan lagi ketika diminta membantu di dapur.

“Lari ke hotel, saya sempat kaget. Banyak sekali istilah dalam bahasa Inggris. Ada rempah, daun-daunan, aneka pasta, istilahnya aneh-aneh. Saya bertekad dalam sehari saya mesti menguasai setidaknya lima macam bumbu dalam bahasa Inggris,” kenang Iman.

Bagi dia, yang pernah merasakan bekerja di Hotel Grand Metro (Millenium), Mandari Oriental, Aryaduta Lippo Karawaci, Sheraton Bandung Sheraton Bandara dan Sheraton Timika, makanan seharusnya tidak sekadar enak, penampilan dan aroma pun harus bagus.

Menurut dia, masak itu bagaikan dunia mode dan memiliki tren. Suatu hari, tren itu akan kembali lagi meski dengan kemasan berbeda.

Karena makanan itu sesuatu yang subyektif, berbeda-beda di setiap lidah. Dia pun berbagai tips jika ingin memasak yang bisa diterima semua orang. Pertama, memasaklah dengan rasa yang netral, tidak terlalu manis, asam, asin ataupun pedas. Jangan pula terlalu banyak menanyakan rasa ke berbagai orang karena hanya akan membingungkan.

Kedua, memasak juga mesti menggunakan hati dan perasaan, mood dalam keadaan bagus dan tubuh fit. Terakhir, jangan sekali-kali memasak jika bahan tidak lengkap. Jika tetap memaksakan memasak menu tertentu meski bahan tidak lengkap, dipastikan hasil dan rasa masakan tidak akan maksimal.

“Jangan bilang memasak semur, jika kayu manisnya tak ada,” katanya.

Memasak baginya adalah tantangan juga kebanggaan. Tantangan bagaimana menciptakan menu yang serasi bahan, rasa, warna dan penataan, serta tak biasa alias memiliki keistimewaannya. Belum lagi bila mendapatkan permintaan yang aneh-aneh dari tamu. Kebanggaan adalah bisa mengenal banyak artis maupun memasak untuk para pejabat.

Astri Istiana Ihsan




Shiosai Japanese Restaurant

Klasik Citarasa Modern

KETIKA memasuki restoran ini langsung disambut salam selamat datang ala Jepang: irashaimase. Lagu-lagu Jepang pun mengalun asik memanjakan telinga. Ketenangan kental terasa, menambah kesyahduan nuansa tradisional Jepang. Suasana ini bisa ditemui di Shiosai Japanese Restaurant yang terletak di lantai dasar Mercure Convention Center (MCC). Restoran yang baru selesai direnovasi 28 Juni 2008 ini merupakan restoran Jepang pertama di area Ancol Jakarta Bay.

Shiosai merupakan tempat yang pas untuk perjamuan makan, meeting point, atau sekadar bersantai bersama keluarga maupun kerabat. Sembari menikmati aneka hidangan lezat berpadu kehangatan dan keramahan pelayanan. Restoran ini berkapasitas 90 orang. Area restoran terbagi empat, Teppanyaki, Sushi Counter, Dining Table dan empat ruangan Tatami, yang bisa digunakan minimum payment Rp500.000.

Soal menu dan rasa, tak perlu diragukan. Chef Yono, yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di restoran Jepang, siap memanjakan lidah dengan variasi makanan yang tersaji dari bahan-bahan segar terbaik demi menjaga kualitas. Di sini bisa mengamati langsung live cooking show dari juru masak berpengalaman di area Teppanyaki, ataupun menikmati menu segar sushi dan sashimi. Anda juga bisa memesan sesuai selera.

Menu yang ditawarkan sangat beragam. Bagi yang baru pertama kali berkunjung ke Shiosai, coba hidangan andalan dan menjadi favorit yakni amiyaki steak. Daging sirloin panggang yang makin kaya rasa dengan saus soya bawang putih. Atau kanteyaki, potongan daging sapi panggang yang bisa dibakar sendiri menggunakan arang di tungku tradisional. Disajikan dengan jamur Jepang, bawang dan saus kedelai yang lezat.

Adapula shabu-shabu, sukiyaki, tempura, aneka pilihan sushi dan shasimi. Ada juga fusion sushi roll, seperti o sama roll, shisyamo roll, yuzu roll, dragon roll, aki special roll, softshell crab unagi roll, jotei sushi roll, dan baby octopus susi roll.

Oh ya, sebelum menyantap menu utama ini, jangan lewatkan ragam menu pembuka, seperti salad Jepang, yang terdiri dari acar, rumput laut, selada, dry flakes. Ini campuran sayuran yang dicocol dengan saus terdiri dari vinegar, minyak zaitun, soyu dan wijen hitam. Sungguh menyegarkan. Ataupun pembuka andalan, yakni edamame atau kacang kedelai muda berwarna hijau.

Tutuplah santapan dengan pilihan buah segar musiman, es krim ataupun es krim teh hijau. Segarkan tenggorakan dengan teh khas Jepang yang segar, ocha. Harga menu di Shiosai mulai dari Rp17.000 hingga Rp 280.000. Namun, pada 5 Oktober hingga 31 Oktober ini, Shiosai akan memberikan diskon 20 persen bagi semua menu makanan, plus tiket masuk gerbang Ancol untuk kunjungan berikutnya. Jadi, jangan sampai kelewatan, langsung saja ke Shiosai Japanese Restaurant. Astri Istiana Ihsan

Dompet yang Hilang Enam Dekade Ditemukan

Barang yang sudah hilang biasanya akan sulit untuk kembali lagi ke pemiliknya. Apalagi bila barang itu adalah sebuah dompet yang hilang puluhan tahun yang lalu. Namun, sebuah peristiwa yang terjadi di Milledgeville, Georgia, seperti diungkap Associated Press, Sabtu (18/10), membuktikan bahwa tak ada yang tak mungkin. Dompet yang hilang selama lebih dari enam dekade ternyata masih bisa ditemukan kembali.

Dompet milik Mary Ruth Justice ditemukan kembali beberapa minggu lalu setelah hilang pada 1940. Dompet itu ditemukan di pinggiran tembok bawah tanah di sebuah teater universitas yang tengah direnovasi.

Dompet kulit buaya itu pun masih utuh dengan lima foto hitam-putih, kartu Jaminan Sosial dan kartu pekerja negara bagian Georgia yang mencantumkan nama pemiliknya. Kampus segera menghubungi keluarga Mary Jane Justice dan memberitahukannya mengenai penemuan dompet tersebut.

Karena Mary Jane telah meninggal sekitar dua puluh tahun yang lalu, sang keponakannya lah yang akhirnya mengambil kembali dompet tersebut ke Georgia College & State University.

Astri Ihsan/AP

Keburu Dilahap Sebelum Tercatat Guinness Book

Berniat memecahkan rekor dunia, justru memakan barang buktinya terlebih dahulu sebelum dilakukan pengukuran. Begitulah yang terjadi di Iran, Jumat (18/10). Meski bertujuan untuk menorehkan nama dalam Guinness Book of World Records, namun orang-orang Iran tak sanggup menahan diri untuk tidak menyerbu apa yang disebutnya sebagai sandwich terbesar di dunia, bahkan sebelum roti lapis isi tersebut diukur.

Penyelenggara acara berencana untuk memasukkan sandwich sepanjang 1.500 meter dengan menggunakan 700 kilogram daging burung unta dan 700 kilogram ayam ke dalam rekor dunia dan memajangnya di sebuah taman di ibu kota Tehran.

Namun, sebelum sempat dilakukan pengukuran resmi, kerusuhan pun terjadi. Massa menyerbu sandwich raksasa tersebut hanya dalam hitungan menit.

Karena belum sempat diukur, perwakilan Guinness pun menunda mengukuhkan sandiwich tersebut sebagai yang terbesar di dunia. Namun, penyelenggara berusaha optimistis dan akan mengirimkan video sandwich itu ke Guinness sebagai bukti.

“Kami masih yakin bahwa sandwich itu akan terdapat dalam Guinness Book karena semua bukti dan ukuran yang akan kami kirimkan pada mereka,” ujar Parvin Shariati.

Astri Ihsan/Reuters

Pakistan Pertimbangkan Bantuan IMF

Khawatir dengan kondisi ekonominya, Pakistan mulai mempertimbangkan untuk menerima bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF). Hal ini diungkapkan menteri keuangan Pakistan, Shaukat Tareen, Minggu (19/10).

“Kami bisa mengambil dana tersebut jika kami inginkan, tapi hanya sebagai back-up,” ujarnya.

Kondisi ekonomi Pakistan nampaknya memang mulai carut marut. Dihantam oleh inflasi tinggi dan jatuhnya nilai mata uang hingga sepertiga nilainya, negara bersenjata nuklir ini memerlukan sekitar $5 miliar untuk menghindari kelalaian pembayaran utang tahun depan. Belum lagi dana yang diperlukan untuk membiayai pemberantasan militan Islam di wilayah barat laut negara tersebut.

Tareen mengungkapkan bahwa Pakistan masih berupaya mengamankan dana yang dibutuhkan dan masih yakin tak akan lalai membayar utang. Dia memprediksikan bahwa Pakistan akan segera menerima lebih dari $4,5 miliar melalui akselerasi pinjaman pengembangan terencana. Menurutnya, bantuan dari IMF hanya dibutuhkan sebagai rencana C.

Meminta bantuan dari IMF, secara politik akan menyulitkan bagi pemerintah Pakistan. Bantuan tersebut biasanya mensyaratkan untuk memangkas pengeluaran publik, yang dapat mempengaruhi program-program untuk rakyat miskin.

Pakistan juga yakin negara-negara kaya masih akan membantu mengucurkan dana, meskipun Presiden Asif Ali Zardari, Jumat lalu (17/10) baru saja kembali dari China tanpa memperoleh komitmen bantuan.

“Negara-negara kini sibuk dengan rumah tangga mereka sendiri, tapi mereka tidak akan meninggalkan Pakistan di tengah jalan,” demikian ungkap Muzzammil Aslam, kepala ekonom di firma keamanan Pakistan KASB.

“Ini merupakan garis depan pertahanan dunia melawan Taliban dan al-Qaida,” tambahnya.

Sekitar 160 juta penduduk miskin Pakistan kini menderita karena meroketnya harga pangan dan bahan bakar. Sehari-hari mereka juga mengalami minim listrik akibat kekurangan energi.

Keadaan semakin diperburuk dengan serangan-serangan bom yang terus terjadi. Lebih dari 90 bom bunuh diri terjadi sejak Juli tahun lalu. Bulan lalu, bom bunuh diri terjadi di Hotel Marriot Islamabad, menewaskan 54 orang dan membuat staf PBB dan kedutaan asing menarik diri.

Krisis ini merupakan bagian dari pemerintahan sebelumnya, pimpinan Presiden Pervez Musharraf, yang tetap menyubsidi bahan bakar dan pangan meskipun harga komoditas internasional melonjak tajam tahun lalu. Hal ini menciptakan lobang besar dalam keuangan publik, dan meningkatkan inflasi hingga mencapai 25 persen pada bulan ini. n Astri Ihsan/AP

AS Tuan Rumah Pertemuan Keuangan Global

Presiden Amerika Serikat George W Bush mengumumkan akan menjadi penyelenggara pertemuan pertama mengenai krisis keuangan global. Bush mengungkapkan hal ini pada Sabtu (18/10) setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Prancis Nicholas Sarkozy dan Kepala Komisi Eropa Jose Manuel Barosso di Camp David, Maryland.

Pertemuan pertama dari serangkaian pertemuan yang direncanakan akan berlangsung di Amerika Serikat segera setelah berlangsungnya pemilihan presiden, 4 November mendatang. Menurutnya, negara maju dan berkembang akan menghadiri pertemuan itu dan bersama-sama mencari jalan untuk mengatasi sejumlah krisis ekonomi global.

“Saya menanti untuk menjadi tuan rumah ini dalam waktu dekat. Jadi, kita bisa menjamin bahwa krisis ini tidak akan terjadi lagi,” ungkap Bush.

“Tugas pertama adalah untuk menstabilkan pasar keuangan negara kami sendiri. Karena dunia memiliki interkoneksi, maka sangat penting untuk bekerja bersama,” tambahnya

Menurut Bush, pertemuan pertama akan fokus pada “prinsip-prinsip pembaruan” yang dibutuhkan untuk memperbaiki sistem keuangan dunia. Prinsip-prinsip tersebut akan berdasar pada demokrasi kapitalisme, yakni pasar bebas, perdagangan bebas dan usaha bebas. Pertemuan-pertemuan selanjutnya akan mencari cara untuk mengimplementasikan langkah-langkah spesifik.

Sarkozy pun mengungkapkan hal yang hampir serupa. Sarkozy mengimbau para pemimpin dunia untuk bekerja sama mengubah karakter sistem keuangan global. Dia sempat mengingatkan untuk tidak menjalankan ekonomi di abad 21 ini dengan instrumen-instrumen abad 20. Menurutnya, pertemuan ini akan menjadi kesempatan untuk menaksir kembali keseluruhan sistem keuangan global.

“Ini adalah krisis seluruh dunia, jadi kita harus menemukan solusi seluruh dunia. Tiap-tiap wilayah di dunia ini mencoba menemukan sebuah jawaban atas krisis ini. Tapi jawabannya akan lebih efektif jika kita menemukannya bersama-sama dan membangun kapitalisme masa depan,” ungkap suami model Carla Bruni ini.

Sementara, Barroso mengungkapkan bahwa Uni Eropa telah mengambil tindakan cepat dan terencana untuk mengatasi tekanan pasar keuangan. Namun, tindakan global yang lebih kuat dan efektif merupakan hal yang dibutuhkan saat ini.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pun mengusulkan agar pertemuan tersebut diselenggarakan di markas besar PBB di New York, selambat-lambatnya awal Desember nanti.

Astri Ihsan/Reuters/BBC/Al Jazeera

Kevin Rudd

Popularitas Melambung Saat Krisis Keuangan

Krisis biasanya menjadi cobaan berat bagi seorang pemimpin dan tak jarang menjatuhkan kekuasaannya. Tapi, berbeda dengan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, tindakannya dalam menangani krisis keuangan global yang ikut menghantam Austraila, justru melambungkan kepopulerannya.

Persentase kepopuleran Rudd melonjak tajam sebesar 10 persen poin dalam sebulan ini sejak dia meluncurkan serangkaian langkah untuk menopang situasi ekonomi, menurut hasil polling Sydney Morning Herald/Nielsen, dilansir AFP, Senin (20/10).

Hasil survei menunjukkan bahwa 76 persen dari responden mendukung langkah penanganan krisis yang diambil Rudd, sementara sebesar 76 persen juga ikut mendukung paket stimulus ekonomi sebesar 10,4 miliar dolar yang diluncurkannya pekan lalu untuk mendapatkan kembali kepercayaan konsumen dan menghindari resesi.

“Jika ada kesempatan dalam krisis, Kevin Rudd telah menemukannya,” ujar redaktur politik Herald Peter Hartcher.

Polling menunjukkan bahwa Rudd kini menjadi perdana menteri terpopuler kedua dalam sejarah 36 tahun survei tersebut, setelah era kepemimpinan Bob Hawke pada 1980-an. Partai Buruh Rudd, yang popularitas terus merosot sejak berkuasa, kini bahkan jadi lebih populer ketimbang saat terpilih November lalu.

Rudd sendiri memprediksikan bahwa meskipun menghadapi krisis dan ancaman resesi, namun pemerintah akan mendapatkan surplus pada Mei mendatang. Meski begitu, Rudd tak menampik risiko krisis ekonomi dunia yang terjadi saat ini. Rudd membandingkan krisis keuangan dengan krisis keamanan nasional dan mengingatkan bahwa hal tersebut kini memasuki fase baru yang berbahaya.

Astri Ihsan/AFP

Pengadilan Turki Gelar Persidangan Massal

Persidangan massal ini menjadi perang antara pemerintah berakar Islam dan militer pendukung sekularisme

Pengadilan Turki menggelar persidangan massal, Senin (20/10). Sebanyak 86 orang dihadapkan di persidangan dengan tuduhan merencanakan kudeta terhadap pemerintah, pemberontakan bersenjata, membiayai kelompok teror dan melakukan peledakan. Mereka dituduh menjadi bagian dari jaringan ultra-nasionalis, yang dikenal sebagai Ergenekon. Ini menjadi persidangan terbesar dalam sejarah modern Turki.

Jaksa penuntut mengungkapkan bahwa kelompok ultra-nasionalis berencana untuk melakukan pembunuhan terhadap beberapa tokoh Turki dan meluncurkan serangan-serangan bom. Semua tindakan tersebut bertujuan untuk menjatuhkan pemerintahan saat ini. Kelompok tersebut disinyalir merencanakan sejumlah serangan untuk memprovokasi militer melakukan kudeta.

Para tersangka menghadapi sekitar 30 tuntutan, termasuk keanggotaan kelompok teroris, menghasut pemberontakan bersenjata melawan pemerintah, pembakaran, dan kepemilikan senjata ilegal.

Pengadilan massal ini digelar menyusul penyelidikan penemuan granat tangan di Istanbul Juni 2007 lalu, telah meningkatkan ketegangan antara pendukung pemerintahan berakarkan Islam pimpinan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan dan militer, yang menjadi pendukung setia negara sekuler. Di antara 86 terdakwa, sebanyak 46 di antaranya merupakan pensiunan militer, anggota asosiasi sekularis, jurnalis, akademisi, dan figur-figur bawah tanah.

Dalam dakwaan setebal 2.455 halaman menyebutkan kelompok Eregenekon bertanggung jawab atas setidaknya dua serangan kekerasan. Kelompok tersebut juga dituduh merencanakan sejumlah pembunuhan terhadap beberapa figur penting, di antaranya Erdogan, mantan kepala tentara Yasar Buyukanit, pemenang Nobel kesusasteraan 2006 Orhan Pamuk, dan Osman Baydemir, mayor Diyarbakir, kota utama kaum Kurdish di Turki.

Dalam dakwaan tersebut juga disebutkan bahwa Ergenekon secara institusional tidak terkait dengan militer Turki, namun memenetrasi posisi-posisi senior dalam tubuh tentara. Militer sendiri menyangkal adanya keterkaitan dengan kelompok teror tersebut.

Para sekularis menuduh dakwaan digunakan untuk mengintimidasi, “mendiamkan”, dan balas dendam terhadap oposisi. Sekularis garis keras, di antara mereka berasal dari kalangan tentara, mencurigai Partai Keadilan dan Pengembangan (AKP) tengah menjalankan rencana rahasia untuk memperkenalkan pemerintahan Islam di Turki.

AKP, yang menolak tuduhan berikut adanya agenda semacam itu, mengungkapkan bahwa partai tetap setia pada pemisahan antara negara dan agama.

Militer sendiri memiliki pengaruh yang signifikan dalam perpolitikan Turki. Mereka menumbangkan empat pemerintahan dalam beberapa dekade terakhir dan mengancam pemerintahan Erdogan pada tahun lalu dengan alasan menyelamatkan sekularisme.

Astri Istiana Ihsan/Al Jazeera/BBC/AFP