30 March 2013

Weaning With Baby Powder

Alhamdulillah, akhirnya Alair bisa disapih. Entah masuk kategori weaning with love atau tidak, menurut saya sendiri, proses menyapih ini tetap dengan cinta. Semuanya dijalani dengan fun. Tidak ada drama yang berlebihan. Sama seperti proses awal saya menyusui, menyapih ini juga berjalan sangat natural. Dan saya juga yakin bahwa Alair sebenarnya memang sudah siap untuk disapih.

Saya sebenarnya masih belum sepenuhnya rela menyapih Alair. Huaaahhh, dua tahun menjalani aktivitas menyusui, pasti berat lah yah bila tiba-tiba langsung stop. Rasanya suka kangen pengen lihat tatapan mesra Al sewaktu menyusu. Haduhh priceless banget, ngangenin banget. Tapi, cepat atau lambat, si bocah memang harus disapih. Cukup sudah dua tahun, dia menyerap segala zat-zat baik di dalam ASI. Sekarang, Alair harus belajar lebih mandiri dan Mommy-nya mendapatkan sedikit "kebebasannya" kembali.

Jadi, proses menyapih ini sebenarnya tidak terencana. Alair waktu itu asyik bermain bedak taburnya di tempat tidur. Terus, dia iseng menaburkannya di kaki saya dan teriak-teriak "ihh..koto'.. koto'..."(Red: kotor =D). Semacam dapat ilham, hihihi, taburin di nenen. Tadaaaa...Alair pun teriak-teriak lagi sambil tertawa "ihh..koto'.. koto'..." dan ga mau mendekat. Hahaha.. Akhirnya sepanjang hari itu, tiap Alair dekat-dekat minta nenen, saya langsung cepat-cepat menaburkan bedak dan Alair pun langsung nyengir "Ihhh..koto"

Akhirnya malam itu, Alair untuk pertama kalinya berhasil tidur tanpa nenen. Tentu saja, tidur tanpa nenen ini sempat diwarnai tangisan merengek, tapi tidak lama. Prosesnya pun berlanjut besoknya. Pas hari ketiga dan keempat, saya luluh menidurkan Alair dengan nenen karena kangen. Hihihi. Tapi, sepanjang pagi hingga malam, Alair sama sekali tidak meminta nyusu. Setelah itu, saya benar-benar tidak menyusui lagi. Sempat setelah lima hari tidak menyusu, Alair nenen lagi saat malam. Itupun karena saya yang tidak tega melihat Al lagi demam akibat batpil. Selanjutnya, prosesnya lancarrrr...

Finally.. syukur Alhamdullillah.. tunai sudah tugas saya menyusui Alair. Meskipun lelah, tapi menyusui itu benar-benar momen berharga dan menyenangkan. Dan sekarang, akhirnya saya mendapat "kebebasan" lagi untuk tidur malam tanpa terganggu lagi. Blas..blas..blas.. Nikmatnya.. Dan syukurnya lagi, saya tidak mengalami payudara bengkak seperti yang dialami banyak orang saat menyapih.

Dimulai dengan indah dan diakhiri pula dengan menyenangkan. Saya rasa itu inti weaning with love. Saat keduanya sudah siap, maka berakhirlah masa menyusui itu.

Harapan saya sih, Alair makan lebih banyak setelah disapih. Tapi, ternyata tidak sodarah-sodarah. Or, let's say not yet.. Hehehe.. saya tetap optimistis, nafsu makan Alair akan semakin membaik seiring waktu. Aamiin =D