04 March 2012

Nursing Strike

Satu lagi pengalaman baru yang saya dapatkan sewaktu Al terkena Flu Singapore pekan lalu, yaitu Nursing Strike. Ohmaigad, saat Al resmi menyandang gelar Master ASI, di hari itu juga Al mulai menolak untuk menyusu langsung pada saya.

Rasanya??? Huhuhu, patah hati!! Serius, saya benar-benar merasa patah hati saat Al nangis dan berteriak-teriak saat akan saya susui. Bahkan, saya baru mengangkat sedikit baju saya, dia sudah mulai menangis. Sedihnya..

Menurut Baby Center, Natural Child, Stork, KellyMom, banyak hal yang dapat memicu kondisi nursing strike. Bisa saja karena ada yang menyakitkan di mulutnya, akan tumbuh gigi, infeksi pada telinga, pilek, berkurangnya suplai ASI, atau bahkan perubahan aroma sang ibu akibat mengganti toiletry yang biasa digunakan. Nursing strike bisa jadi juga karena terjadi perubahan rasa ASI disebabkan konsumsi obat-obat, vitamin, perubahan hormon (kehamilan ataupun menstruasi).

Kemungkinan terbesar Al mogok susu adalah karena sariawan di mulutnya. Awalnya, meski menolak menyusu langsung pada saya, Al masih mau minum susu dengan menggunakan dot ataupun sendok. Tapi, pas hari ketiga HFMD, Al benar-benar menolak minum susu dari berbagai media. Al justru selalu meminta air putih, yang biasanya tidak terlalu disukainya.

Meski begitu, saya tetap berusaha menyodorkan nenen ke Al. Saat ia sangat mengantuk, Al biasanya tanpa sadar mau menghisap. Tapi, begitu tersadar, Al langsung melepas nenennya dan menangis.

Yang stres ya saya!! Saya khawatir Al dehidrasi. Berbagai pikiran berkecamuk. Apakah saya hamil (halooo... apa kabar KB spiral 3 tahun saya)? Apa Al self weaning (huhuhu sedihnya..Al kan baru berusia setahun dan saya berencana menyusuinya hingga 2 tahun)? Apakah rasa ASI saya berubah? Apakah Al benar-benar kesakitan saat menyusu? Saya pun dengan sangat sedih mulai mempersiapkan mental bila Al benar-benar menyapih dirinya sendiri.

Untungnya badai pasti berlalu.. Setelah flu Singapore-nya sembuh, lima hari mogok menyusu, ternyata dan akhirnya Al mau kembali menyusu. Saat dia terlihat mulai mengantuk, saya menggendongnya ke tempat tidur dan menyusuinya. Tanpa drama, tanpa teriakan, tanpa tangisan, Al menyusu seperti biasa, lalu tertidur pulas. Tengah malam, saat terbangun, ia pun langsung mencari nenen dan tertidur kembali. Huaaaa..super lega..

Kesimpulannya, nursing strike memang bisa terjadi kapan saja. Tapi harus diingat, nursing strike bisa jadi merupakan alarm yang diberikan anak kita untuk memberi tahu kita bahwa terjadi sesuatu yang tidak enak & tidak nyaman pada dirinya. Tak ada cara untuk memaksanya menyusu. Tapi kita bisa mengakalinya dengan mencampurkan ASI di makanannya, jangan pernah bosan menawarkannya ASI dengan media apapun, usahakan kebutuhan cairan tetap terpenuhi, bisa dengan air putih ataupun buah. Kuncinya memang hanya sabar menanti. Jangan lupa pula untuk tetap memompa ASI agar suplainya tetap terjaga. Hehehe.. Just for share.. :))

No comments:

Post a Comment