02 April 2009

Aksi UDD Berlanjut

Aksi kelompok antipemerintah Front Bersatu untuk Demokrasi Melawan Kediktatoran (UDD) di Thailand masih terus berlanjut, Minggu (29/3). Mantan Perdana menteri Thaksin Shinawatra tampaknya terus berusaha membakar sentimen kelompok pendukungnya tersebut dengan mengimbau lebih banyak orang bergabung dan ikut berunjuk rasa untuk melengserkan pemerintah.

“Anda tidak perlu datang ke Bangkok, cukup lakukan aksi di seluruh negeri dengan damai,” kata Thaksin, buronan yang kabur dari vonis dua tahun penjara atas kasus penyalahgunaan kekuasaan ini.

Menanggapi aksi protes yang telah menduduki Government House empat hari tersebut, Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva kembali memperlihatkan sikap tenangnya. Abhisit menyatakan bahwa pemerintah mengizinkan UDD untuk melakukan protes sebanyak yang mereka mau, asalkan tidak mengganggu kerja pemerintah untuk menyelesaikan masalah-masalah rakyat.

Vejjajiva pun menolak imbauan Thaksin agar membubarkan parlemen dan menyelenggarakan pemilihan umum. Abhisit juga mengatakan tak mengerti apa yang sebenarnya diinginkan oleh Thaksin. Awalnya, Thaksin menginginkan amandemen konstitusi, namun kini menginginkan pembubaran parlemen.

Menurut perdana menteri lulusan Universitas Harvard ini, tindakan tersebut bukanlah cara untuk mengakhiri kebuntuan politik di Thailand. Abhisit mengatakan bahwa satu-satunya solusi untuk mengakhiri pertikaian politik yang telah berlangsung berbulan-bulan ini adalah dengan melakukan proses rekonsiliasi nasional.

“Setiap sektor harus bekerja sama untuk menemukan sebuah solusi bagi negara. Itulah yang terbaik,” katanya.

Thaksin sendiri tak kunjung lelah menyerang pemerintahan Abhisit. Dalam video pidato di hadapan ribuan pendukung berkaos merahnya, Thaksin menuding bahwa langkah-langkah penyelamatan ekonomi yang dilakukan pemerintah Thailand saat ini merupakan tiruan kebijakan yang dilakukannya semasa menjabat.

Serangan Thaksin pun dibalas oleh kubu Abhisit. Panitan Wattanayagorn, deputi sekretaris jenderal perdana menteri, mengatakan bahwa tak ada yang baru dalam pidato Thaksin. Menurutnya, Thaksin hanya fokus pada persoalan-persoalan personal ketimbang memberikan masukan mengenai bagaimana mengatasi situasi ekonomi saat ini.

Pemimpin UDD, Nattawut Saikua mengungkapkan bahwa aksi ini akan terus berlanjut, walaupun akan memakan waktu berbulan-bulan, hingga pemerintah memenuhi tuntutan mereka untuk membubarkan parlemen dan menggelar pemilu. UDD juga mengancam akan melakukan aksi jika polisi berupaya membubarkan mereka. Namun, kelompok ini menegaskan tidak akan menduduki bandara.

“Kami akan bertahan tanpa batas waktu. Jika polisi menggunakan kekuatan terhadap kami, maka kelompok berkaos merah di setiap provinsi akan mengepung gedung-gedung pemerintahan provinsi,” katanya.

Astri Ihsan/Bangkok Post/AP

No comments:

Post a Comment