02 April 2009

Pertemuan G20

Group of 20 (G20) akan mengadakan pertemuan di London minggu ini. Para pemimpin politik negara-negara G20 akan duduk bersama dan membahas buruknya situasi ekonomi dunia. Ini merupakan kesempatan besar bagi G20 untuk mengesankan seluruh dunia. G20 tidak hanya menghadapi pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan terkait krisis finansial, tapi juga melakukan tindakan terhadap anggota kelompok yang melakukan pelanggaran proteksi dan menjadi ancaman hancurnya perdagangan internasional.

Seperti tergambar dalam pertemuan pendahulu, tampaknya akan banyak perbedaan opini yang terjadi. Apa yang akan segera kita ketahui adalah apakah G20 memiliki kekuatan untuk memperdebatkan perbedaan ini dengan jujur, dan kemudian mencapai kesepakatan mengenai langkah-langkah apa yang akan diambil untuk memperbaiki dan mengatasi krisis dunia.

Akan menjadi berita buruk bila Amerika Serikat, Inggris, China, India, Korea dan pemimpin ekonomi lainnya tidak bisa menemukan kata sepakat mengenai bagaimana menghadapi dan mereformasi ekonomi dunia yang sedang tenggelam.

Faktanya mengerikan. Organisasi Perdagangan Dunia minggu lalu melaporkan bahwa untuk pertama kalinya dalam 27 tahun terakhir perdagangan dunia tidak meluas. Tahun ini Perdagangan internasional akan turun sebesar sembilan persen. Dampaknya pun buruk. Pabrik-pabrik tutup dan memecat pekerjanya.

Semangat proteksionisme pun berkobar, sejalan dengan semakin maraknya pembajakan properti intelektual. Presiden Amerika Serikat Barack Obama melakukan pertemuan internasional pertamanya sembari berkampanye “Buy American.” Rusia menambah rintangan terhadap kendaraan impor.

Perdebatan hebat tampaknya akan terjadi antara desakan Obama mengenai rencana stimulus bernilai triliunan dolar dengan keinginan Eropa untuk lebih ekonomis. Ada risiko besar pertemuan G20 akan diwarnai dengan kemacetan dan stagnansi terkait berbagai perbedaan yang tidak bsa direkonsiliasi hanya dalam tiga hari. Penting bagi G20 untuk bekerja pada masalah-masalah yang bisa diselesaikan, seperti lapangan kerja dan perdagangan.

Mustahil untuk melindungi industri lokal dalam dunia yang terglobalisasi. G20 harus mampu mengatasi, mengecam dan bertindak terhadap penghalang perdagangan lintas batas. Lebih dari isu apapun, seperti regulasi perbankan ataupun pendanaan IMF, perdagangan adalah hal tercepat yang akan membantu dunia keluar dari resesi.

Astri Ihsan/Bangkok Post

No comments:

Post a Comment