25 July 2011

MPASI: Spoonfeeding vs Baby Led Weaning (BLW) Concept

Sebulan jelang pemberian MPASI pertama Al, ada hal penting yang kini terlintas di pikiran saya. Metode MPASI apa yang akan saya terapkan ke Al: Spoonfeeding ataukah Baby Led Weaning?

Menurut berbagai sumber yang saya baca, salah satunya di wholesomebabyfood, kedua konsep ini memiliki keuntungan dan kelemahannya masing-masing. Spoonfeeding concept lebih mengacu ke MPASI tradisional, yaitu kita membuatkan makanan untuk bayi, dimulai dari puree buah atau sayur yang cenderung cair, lalu bertahap menjadi lebih kental, bubur susu, berlanjut ke bubur saring, sebelum akhirnya memberikan "table food". Seperti pada umumnya, bayi pun diberikan MPASI dengan cari disuapi menggunakan sendok.

Keuntungan menggunakan metode ini, kita bisa menakar seberapa banyak makanan yang dikonsumsi bayi kita dan bisa memastikan perut bayi telah beradaptasi secara perlahan dan bertahap dengan jenis-jenis makanan yang diberikan padanya. Sementara kelemahannya, metode pemberian MPASI dengan menyendokinya ini kerapkali membuat bayi melakukan Gerakan Tutup Mulut (GTM) apabila ia sedang tidak berselera makan ataupun memang tidak suka dengan makanan yang disajikan. Bayi juga menjadi lebih lama untuk belajar makan sendiri, tanpa harus disuapi lagi.

Nah, sekarang ini muncul lah tren Baby Led Weaning (BLW). BLW mengadopsi konsep "breastfeeding as demand." Menyusui sebanyak dan selama yang bayi mau, menyusui kapan pun bayi menginginkannya. Bagi saya, konsep ini menarik dan cukup logis.

Berbeda dengan MPASI konvensional, konsep BLW tidak mengenal pemberian puree ataupun bubur. Bayi hanya diberikan makanan lembut, lalu di-mash ataupun dipotong kecil-kecil, sehingga mudah digenggam. Contohnya, wortel yang dipotong memanjang lalu dikukus hingga lembut dan siap diberikan pada bayi. Saat MPASI, bayi dibiarkan mengeksplorasi rasa dan tekstur makanannya sendiri. Bayi dibiarkan makan dengan menggunakan tangannya sendiri, tanpa perlu dibantu untuk memasukkan makanan ke mulutnya. Let your baby do all he wants. Bayi sendiri yang memutuskan kapan ia akan memulai dan berhenti makan. Kita hanya bertugas menyiapkan makanan di hadapan bayi and let him do the rest!

Banyak keuntungan menggunakan konsep BLW ini. Bayi menjadi lebih terlatih untuk menggenggam, melatih koordinasi tangan dan mulut, dan akan lebih memudahkan bayi untuk akhirnya belajar menggunakan sendok. Bayi belajar mandiri sejak awal, tak menjadi picky eater alias pilih-pilih makanan, meminimalisir GTM dan kemungkinan obesitas. Kelemahannya, kita tidak bisa menakar berapa banyak makanan yang harus dihabiskan bayi. Bagi emak-emak super higienis, konsep ini tentu saja akan menjadi a big NO! Bayangkan saja bagaimana situasinya bila bayi dibiarkan makan sendiri!

Saya sendiri belum memutuskan akan menggunakan konsep apa. Tapi, kemungkinan saya akan mencoba menggabungkan kedua konsep ini. Mungkin bisa dengan tetap memberikan puree di awal MPASI, tentu saja dengan cara disuapi. Namun, saat porsi makan Al sudah bertambah, saya akan membuat cemilan 'finger food' yang bisa digenggam dan dimakannya sendiri. Bisa atau enggaknya, yaa let see lah nanti.. hehehehe.. Cheers!

No comments:

Post a Comment