22 October 2008

Pasukan Koalisi Salah Tembak, Sembilan Tentara Afghanistan Tewas

Belum juga hilang kekesalan Afghanistan karena pasukan koalisi kerapkali salah sasaran dalam melakukan penyergapan di tempat-tempat yang diduga sebagai persembunyian kelompok teroris Al-Qaeda dan Taliban.

Selasa malam lalu (21/10), pasukan koalisi kembali mengambil korban salah tembak dalam serangan udara di wilayah tenggara Afghanistan. Sembilan tentara Afghanistan tewas terbunuh dalam serangan tersebut, menurut laporan terakhir Kementerian Pertahanan Afghanistan, Rabu (22/10).

Peristiwa ini memang patut disayangkan. Sunggguh suatu keanehan, pasukan koalisi salah sasaran dan justru menembak sekutu mereka sendiri, yakni pasukan keamanan Afghanistan. Helikopter pasukan asing ini menghantam pos tentara Afghanistan di sebuah jalan di distrik Dowa Manda, provinsi Khost, lokasi yang diduga kuat sebagai persembunyian Al-Qaeda. Selain sembilan prajurit yang terbunuh, empat tentara lainnya mengalami luka-luka.

“Sembilan tewas, tiga terluka, dan satu lagi dalam kondisi kritis dalam serangan pasukan internasional ini,” ungkap juru bucara Kementerian Pertahanan, Zaher Azimi, seperti dilansir Reuters.

International Assitance Security Force (ISAF) NATO mengungkapkan bahwa mereka kini masih menginvestigasi laporan ini, Namun, diketahui bahwa sebagian besar pasukan asing yang berada di Khost berasal dari Amerika.

Kekerasan di Afghanistan mencapai level terburuk tahun ini sejak pasukan koalisi pimpinan Amerika serikat menumbangkan pemerintahan Taliban pada 2001 karena menolak menyerahkan pimpinan Al-Qaeda yang berada di balik serangan 9/11.

Buruknya lagi, pasukan internasional kerapkali tak akurat dalam menentukan sasaran penyergapan. Sejumlah penduduk sipil tewas terbunuh dalam serangan udara pasukan internasional di Afghanistan tahun ini. Insiden ini nampaknya juga akan semakin memanaskan hubungan antara pemerintah pimpinan presiden Hamid Karzai dan pendukung asingnya.

Sementara itu, kemarin (22/10), Australia baru saja membayarkan kompensasi kepada keluarga di distrik Chora atas penyerangan yang melibatkan pasukan khusus Australia beberapa waktu lalu.

Gubernur Distrik Chora dan pemimpin suku Rozy Khan Barkzai berada di antara korban tewas ketika patroli Australia terlibat bentokan dengan Taliban di sebelah selatan Tarin Kowt, provinsi Oruzgan bulan lalu.

“Menyusul negosiasi sesuai kebudayaan rakyat Afghanistan, pembayaran telah dilakukan untuk tetap memlihara hubungan baik dengan pengikut Rozy Khan,” ungkap kepala militer Australia Marshal Angus Houston kepada parlemennya.

Houston sendiri meragukan apakah benar Khan terbunuh oleh pasukan Australia atau justru oleh Taliban karena ketika itu jenazahnya langsung dikuburkan sebelum dilakukan otopsi. Presiden Karzai justru merasa yakin bahwa Khan terbunuh karena kesalahan pasukan asing.

Astri Ihsan/Reuters/AP/BBC

No comments:

Post a Comment