22 October 2008

Soal Kesehatan Capres AS

Ketika calon presiden Amerika Serikat rela menghabiskan ratusan juta dolar untuk membanjiri media dengan informasi mengenai diri dan posisi mereka, di saat yang bersamaan sangat aneh bila mereka membatasi informasi mengenai kesehatan.

Kepresidenan membutuhkan fisik yang kuat karena ini adalah pekerjaan yang penuh tekanan. Tidak ada pengecualian bagi kandidat yang tak ingin mengungkap catatan medisnya.

Senator John McCain hanya mengizinkan sejumlah kecil wartawan untuk meninjau catatan medisnya setebal 1.200 halaman selama periode tiga jam dan kemudian mengizinkan beberapa dokternya di Mayo Clinic, Arizona untuk menjawab pertanyaan selama 45 menit melalui telepon. Para wartawan tersebut tidak diizinkan untuk memfotokopi dokumen apapun, membuat mereka kesulitan untuk bertanya kepada para ahli mengenai apa implikasi dari penemuan medis tersebut.

Pertanyaan yang paling banyak diarahkan adalah mengenai penyakit melanomas, kanker kulit paling berbahaya, yang diderita McCain. Senator Arizona ini memang bertahan selama delapan tahun, melanomanya diangkat. Namun, beberapa ahli kanker tak akan bernafas lega sebelum dia berhasil melewati masa sepuluh tahun.

Kontras dengan itu, Barack Obama memiliki catatan yang sangat banyak. Dia pun mengeluarkan sebuah surat dari dokter pribadinya yang menyatakan bahwa dia dalam kondisi sehat dan tak memiliki masalah kesehatan yang akan mempengaruhi kemampuannya untuk bertugas sebagai presiden. Namun, kubu Obama menolak untuk mengizinkan dokter tersebut diwawancara.

Tidak ada kandidat yang benar-benar menjamin bahwa tidak ada persoalan medis yang disembunyikannya. Untuk pemilu berikutnya, kongres harus mensyaratkan nominasi untuk mengungkap semua catatan kesehatan mereka yang relevan. Kongres juga harus mewajibkan evaluasi independen catatan kesehatan tersebut oleh para dokter yang setia kepada publik, bukannya pada para kandidat.

Astri Ihsan/NY Times

No comments:

Post a Comment