27 November 2008

Menyesal...

Aku baru saja melewatkan malam yang penuh rasa bersalah. Dan pagi ini aku terusik dengan kata-kata seorang teman di wall Facebook-ku "seandainya semua hal bisa diulang". Ada sesuatu yang mengusik hatiku membaca kata-kata itu.

Seandainya semua hal bisa diulang. Aku baca berkali-kali. Aku merenung. Seandainya semua bisa diulang, kira-kira apa yang terjadi dalam hidupku saat ini? Apa hidupku akan lebih baik? Atau justru jauh lebih buruk? Seandainya semua bisa diulang, kira-kira bagian mana yang harus kuulang? Seandainya semua bisa diulang bagian mana yang harus ku tipe-x? Bagian mana yang benar dan bagian mana yang salah?

Aku merenung. Kata-kata itu mengganjal hatiku. Seandainya semua hal bisa diulang. Apa aku sudah kehilangan rasa syukurku? Apa aku tak puas dengan hidupku saat ini? Apa lagi yang aku cari?

Teman, kau membuatku gundah. Berpikir tentang hidup dan kembali merenung. Mungkin jika semua hal bisa diulang, manusia pun akan kembali berharap "seandainya semua hal tidak bisa diulang".

Manusia memang terlahir rakus, tamak dan tak pernah puas. Sekarang, aku berpikir dan kusesali semua kesalahan dan dosaku. Sisi manusiaku pun berharap, seandainya semua hal bisa diulang...

No comments:

Post a Comment