30 January 2009

Insiden Turki-Israel di Davos

Insiden Turki-Israel di Davos
Davos | Jum'at, 30 Januari 2009
Astri Istiana Ihsan - Reporter Junior - Jum'at, 30 Januari 2009 12:37:49 WIB
Keyword : Turki, Israel, Forum Ekonomi Dunia, Davos


Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan disambut dengan hangat bagai pahlawan oleh sekitar 5.000 warga yang membawa bendera Turki dan Palestina saat kembali ke Istanbul, Jumat dini hari (31/1). Erdogan baru saja meninggalkan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, yang ditutup debat panasnya dengan Presiden Israel Shimon Peres mengenai persoalan Gaza.

Erdogan sempat mengguncang pertemuan WEF di hari kedua karena mendekati Shimon dan mengatakan “U kill people.” Erdogan dan Shimon pun sempat bersitegang dan saling tuding. Erdogan mengecam keras Israel yang menewaskan sekitar 1.300 warga Palestina, dimana lebih dari setengahnya adalah warga sipil.

Dengan suara yang meninggi, Peres pun menyatakan bahwa serangan tiga minggu Israel terhadap Hamas, diluncurkan sebagai reaksi atas delapan tahun tembakan roket ke teritori Israel.

“Mengapa mereka menembakkan roket? Mengapa mereka memerangi kami? Apa yang mereka inginkan? Tidak pernah ada satu hari penderitaan di Gaza,” kata Peres dengan emosi.

“Mr. Peres, anda lebih tua dari saya. Suara anda terlalu lantang. Sangat menyedihkan orang-orang bertepuk tangan atas apa yang anda katakan. Anda membunuh masyarakat dan saya pikir itu sangat salah,” balas Erdogan.

“Anda membunuh orang-orang. Saya mengingat anak-anak yang mati di pantai. Saya mengingat dua mantan perdana menteri yang mengatakan bahwa mereka sangat senang ketika mereka bisa memasuki Palestina dengan tank,” tambahnya.

Perdebatan sengit ini sempat beberapa kali berusaha dihentikan oleh moderator. Namun, keduanya masih terus saling serang. Erdogan memrotes karena Peres diberikan kesempatan berkomentar selama sekitar 25 menit, sementara dirinya hanya 12 menit. Erdogan pun akhirnya berjalan keluar meninggalkan forum tersebut.

“Jangan menginterupsi saya. Anda tidak membiarkan saya berbicara,” kata Erdogan.

“Terima kasih banyak. Terima Kasih Banyak. Terima Kasih banyak. Saya tidak akan datang lagi ke Davos setelah ini,” kata Peres sebelum meninggalkan ruang pertemuan.

Insiden ini cukup mengagetkan berbagai perwakilan negara yang ada di sana, mengingat Turki memainkan peran penting dalam memediasi Israel-Suriah.

“Saya telah mengenal Shimon Peres bertahun-tahun dan saya juga mengenal Erdogan. Saya tidak pernah melihat Shimon sangat bergairah seperti hari ini. Saya juga sangat sedih Erdogan pergi. Ini merupakan sebuah ekspresi mengenai sulitnya situasi ini,” kata mantan Perdana Menteri Norwegia Kjell Magne Bondevik.

Dalam komentar singkatnya di bandara, Erdogan tampaknya masih terbawa suasana emosi. Erdogan merasa telah dihina. Namun, Erdogan menuturkan bahwa Peres sempat memanggilnya untuk mengungkapkan penyesalan sebelum dia meninggalkan Davos.

“Tanggung jawab saya adalah untuk melindungi kehormatan negara Turki,” kata Erdogan.

WEF sendiri adalah pertemuan para pemimpin usaha dan politik untuk mendiskusikan persoalan perdagangan, regulasi keuangan dan keamanan forum. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menggunakan kesempatan itu untuk mengumumkan permohonan peluncuran dana darurat sebesar US$613 juta untuk pemulihan Gaza.

Astri Ihsan/AP/BBC/Al Jazeera

2 comments:

  1. aslm, nice post, tapi sayng lho tulisan sebagus itu kurang feed back dari para pembacanya, mungkin blognya perlu disosialisasikan lagi deh... :)

    ReplyDelete
  2. Agak2 gaptek nih.. Ga tau gimana caranya supaya blog aku lebih famous.. hehehe.. Ada tips dan trik..?

    ReplyDelete