Tuhan, ini astri....

Tuhan, sungguh aneh cara-Mu mendewasakanku.

Ketika aku merasa masih sangat kehausan kasih sayang, Kau merampasnya sejenak. Kau tempa aku dengan ketakutan dan kesendirian. Kau melarangku untuk mengenal manja. Kau mengajariku merendah. Kau ajarkan aku untuk kuat dan bertahan hidup, seberapa pun sulitnya keadaan itu.

Ketika aku mulai berpijak di tanah, Kau kembalikan lagi semua yang pernah aku miliki. Tapi, masih Kau simpan rasanya. Kau ajarkan aku untuk bersyukur, apapun kondisinya. Kau ajarkan aku untuk menerima perbedaan. Kau ajarkan aku untuk melapangkan dada.

Lalu, Kau tiupkan ke hatiku keinginan menggebu-gebu untuk melihat dunia. Kau wujudkan itu. Kini aku bisa “melihat” sepotong dunia, tapi Kau ambil sepotong hatiku. Kau ajarkan aku untuk mempercayakan mereka di tangan-Mu. Kau minta aku untuk belajar tentang pengorbanan. Kau ajarkan aku untuk ikhlas.

Kau kemudian membesarkanku. Pengalaman dari-Mu membuatku bisa tetap melihat ke bawah sambil berjalan maju. Tapi, Kau tak ingin levelku berhenti sampai di situ saja. Kau terus-menerus melatihku. Kau uji aku dengan berbagai karakter. Kau hembuskan berbagai keraguan. Kau biarkan otakku berpikir dan bertanya. Kau biarkan aku jatuh bangun melakukan pencarian.

Tuhan, kali ini Kau ingin mengajarkanku apa? Tuhan, aku takut. Tuhan, aku bingung. Tuhan, adakah cara yang lebih mudah untuk belajar? Tuhan, aku hampa. Tuhan, aku tahu Kau mengabulkan setiap permintaan yang aku ajukan. Kau menjawab semua pertanyaan yang aku lontarkan. Kau cuma memintaku sabar menunggu saat yang Kau anggap tepat untuk memberikannya padaku.

Tuhan, aku benar-benar tahu bahwa Kau mengabulkan semua yang aku inginkan, bahkan yang hanya sempat terlintas di dalam hati. Tuhan, tolong ambil semua kesombongan ini. Tuhan, jangan pernah gelapkan hatiku. Tuhan, kumohon jangan pernah Kau ambil nikmat-Mu dari hatiku.

Tuhan, sekeliling pandanganku kini kelabu. Tuhan, aku meraba-raba. Tuhan, kumohon kuatkanlah aku. Tuhan, maukah Kau lebih sabar mengajari makhluk kecil ini?