Meski diharapkan bisa meredakan krisis ekonomi yang tengah melanda dunia saat ini, namun pertemuan Group of 20 (G20) yang akan dilaksanakan di London pada awal April mendatang ternyata tak luput dari kecaman dan aksi protes.
Menjelang penyelenggaraan pertemuan G20 yang akan membahas persoalan ekonomi dan dihadiri oleh para pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama, sekitar sepuluh ribu orang melakukan aksi unjuk rasa di London. Mereka mengungkapkan kemarahan mereka atas kerugian yang diderita akibat krisis finansial yang telah terjadi sejak pertengahan tahun lalu.
“Gagasan-gagasan lama mengenai pasar bebas yang tidak diatur ternyata tak bisa bekerja, dan justru membawa ekonomi dunia semakin dekat dengan kehancuran, gagal untuk memerangi kemiskinan, dan sangat kecil berkonstribusi terhadap bergeraknya ekonomi karbon rendah,” kata Brendan Barber, Sekretaris Jenderal Kongres Serikat Perdagangan.
“Saya tidak peduli dengan apa yang terjadi di G20. Kami tidak membutuhkan bantuan mereka,” kata salah seorang pemrotes.
Aliansi dari sekitar 150 organisasi, termasuk, perserikatan, lembaga amal, dan kelompok lingkungan bergabung dalam aksi itu. Mereka menuntut penyelamatan lapangan kerja, menciptakan sebuah ekonomi baru dengan karbon rendah, serta memberlakukan pengetatan aturan dalam sektor keuangan.
Aksi serupa juga terjadi di sejumlah ibukota negara-negara Eropa, termasuk di Jerman, Italia dan Perancis. Di Roma, sekitar 6.000 pemrotes yang terdiri dari pelajar dan aktivis sayap kiri melakukan aksi dengan melemparkan telur dan bom asap, serta menorehkan cat merah ke sejumlah bank, perusahaan asuransi, dan agen-agen pertanahan. Sekitar 6.500 orang juga melakukan aksi di Wina, sementara ribuan orang juga mengelar protesnya di Berlin dan Frankfurt.
Menanggapi aksi ini, Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengimbau pada para pemrotes G20 tersebut untuk memberikan kesempatan kepada pemerintah menangani krisis ekonomi. Dalam pertemuan pendahulu G20 di Chili, Biden mengungkapkan bahwa para kepala negara akan menyetujui proposal untuk meredakan krisis dalam pertemuan G20 mendatang.
“Saya berharap para pemrotes akan memberikan kami sebuah kesempatan, mendengarkan apa yang akan kami katakan dan semoga kami dapat menjelaskan kepada mereka bahwa kami akan melangkah dari pertemuan G20 ini dengan sejumlah proposal-proposal konkret,” kata Biden.
Di tempat yang sama, hal serupa juga diungkapkam oleh Perdana Menteri Inggris Grodon Brown, yang akan menjadi tuan rumah pertemuan G20.
“Aksi yang terjadi di London hari ini dapat saya mengerti, dan kami akan meresponnya pada G20 dengan tindakan-tindakan yang akan membantu menciptakan lapangan kerja, menstimulasi dunia usaha dan menggerakkan ekonomi,” katanya.
Astri Ihsan/BBC/AFP
No comments:
Post a Comment