Presiden Amerika Serikat Barack Obama baru-baru ini mengungkapkan strategi barunya untuk Afganistan, menyusul janjinya fokus pada perang terhadap terorisme di negeri itu. Strategi baru tersebut akan memandang Afganistan dan negara tetangganya, Pakistan, sebagai kesatuan konflik. Ini karena organisasi teroris internasional Al Qaeda dan militan Taliban beroperasi di sepanjang area perbatasan antara kedua negara.
Secara spesifik, pemerintah Obama akan mengirimkan 4.000 lebih pasukan AS untuk melatih tentara Afganistan dan pasukan polisi, dan juga mengirim beberapa ratus warga sipil Amerika untuk memberi dukungan dalam sektor agrikultur dan pendidikan. AS akan menyediakan US$1,5 miliar bantuan ekonomi tahunan untuk Pakistan selama lima tahun.
Segera setelah mulai menjabat, Obama mengumumkan sebuah rencana mengirimkan 17 ribu pasukan perang tambahan ke Afganistan. Obama tampaknya ingin menggabungkan antara dukungan militer dengan bantuan sipil untuk membantu merekonstruksi negeri itu.
AS juga akan melakukan upaya-upaya diplomatik menjamin kesuksesan strateginya, termasuk melakukan pembicaraan regular tiga pihak dengan Afganistan dan Pakistan untuk melakukan kerjasama yang lebih dekat. Strategi baru Obama untuk Afganistan, yang menggabungkan antara upaya militer, sipil dan diplomatik, telah bergerak di arah yang benar.
Baik presiden Afganistan Hamid Karzai, maupun Presiden Pakistan Asif Ali Zardari menyambut baik wacana baru yang dikeluarkan Obama. Namun, yang tersulit adalah bagaimana melaksanakan strategi itu dalam sebuah cara yang bisa menjamin rekonstruksi nasional, sekaligus menghapuskan organisasi teroris di kedua negara. Perencanaan dan implementasi tindakan spesifik untuk mencapai tujuan tentu saja akan menjadi tantangan tak terhindarkan.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa perang di Afganistan saat ini justru memburuk. Jumlah korban serangan bom terus meningkat. Ini justru menimbulkan sikap antipati terhadap AS dan Eropa di tengah-tengah warga Afganistan.
Bagaimanapun, ini tidak sekadar masalah Amerika saja, tapi seluruh komunitas dunia. Kerja sama internasional sangat dibutuhkan untuk mendukung upaya pemberantasan teroris ini, sekaligus mengembalikan stabilitas di Afganistan. Strategi Obama harusnya mampu memicu putaran-putaran usaha baru di negara-negara besar untuk menawarkan gagasan-gagasan baru dan komitmen membangun perdamaian di Afganistan.
Astri Ihsan/Asahi
No comments:
Post a Comment