Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra menginginkan pendukung berkaus merahnya, Front Bersatu untuk Demokrasi Melawan Kedikatatoran (UDD), untuk melengserkan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva sebelum Songkran, perayaan tahun baru Thailand. UDD diharapkan bisa menyelesaikan aksi protes mereka di Government House sebelum 13 April mendatang.
Thaksin mengimbau seluruh pendukungnya dari berbagai provinsi untuk ikut bergabung dalam aksi protes UDD di Bangkok. Menurutnya, strategi tersebut akan memberikan tekanan lebih kepada parlemen agar mau membubarkan diri segera. Tenggat waktu sengaja dipilih sebelum hari libur Songkran karena diperkirakan jumlah orang yang akan bergabung dalam aksi mungkin akan berkurang saat menyambut tahun baru Thailand tersebut.
Sementara itu, Pengadilan Sipil Thailand meminta UDD untuk melepaskan blokade secara parsial. Pengadilan meminta UDD untuk menghentikan blokade di Jalan Luk Luang, dari persimpangan Thewakam menuju Jembatan Chamai Maruchet, dan mengizinkan akses menuju Government House agar pegawai pemerintah bisa bekerja. Pemimpin UDD Jatuporn Prompan menyatakan akan mempertimbangkan permintaan itu.
Abhisit sendiri menyatakan tidak akan menggunakan cara-cara kekerasan untuk membubarkan pemrotes. Sebelum berangkat ke London untuk menghadiri pertemuan G20, Selasa (31/3), Abhisit menyatakan pemerintah akan mengambil tindakan tegas kepada para demonstran hanya jika UDD mulai melakukan pelanggaran hukum.
"Semua orang harus mengerti bahwa menggunakan tindakan tegas hanya akan dilakukan di bawah aturan hukum dan sejalan dengan aturan internasional. Tindakan tersebut hanya akan diambil jika benar-benar tak terhindarkan lagi," kata Abhisit. "Siapa yang melanggar hukum akan ditangkap segera," diungkapkan terpisah oleh Deputi Perdana Menteri Suthep Thaugsuban.
Departemen Dalam Negeri Thailand pun telah memerinthakan lembaga pemerintahan lokal, termasuk kepala desa, untuk memonitor aktivitas UDD dari dekat dan mencegah terjadinya bentrokan dengan pendukung pemerintah, Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD).
Abhisit mengatakan pemerintah tidak akan melakukan taktik yang justru akan meningkatkan ketegangan politik dan memprovokasi tindakan kekerasan. Abhisit pun merasa yakin bahwa kepergiannya ke London hingga 4 April nanti tidak akan digunakan oleh pemrotes untuk menjatuhkan pemerintah. Dia meminta masyarakat untuk percaya pada kemampuan pemerintah dalam menegakkan hukum dan menjaga ketertiban. Suthep akan menggantikan Thaksin selama kunjungan ke London.
Abhisit pun menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa memenuhi permintaan Thaksin untuk membubarkan parlemen, menunjuk seseorang untuk bertindak sebagai mediator, dan mengamandemen konstitusi 2007. Menurutnya, reformasi politik dengan partisipasi seluruh pihak merupakan solusi terbaik.
Astri Ihsan/Bangkok Post/AFP
No comments:
Post a Comment