KEPUTUSAN pemimpin oposisi Afganistan, Abdullah Abdullah untuk mundur dari pemilu putaran kedua patut disesalkan. Memang, setelah para pendukung Presiden Hamid Karzai mencuri suara di putaran pertama, Abdullah memiliki alasan kuat untuk tidak mempercayai prosesnya. Namun, warga Afganistan layak mendapat kesempatan kedua. Pemerintah Afganistan pun benar-benar membutuhkan legitimasi dari para pemilih yang jujur.
Kini, Karzai terpilih kembali. Ia akan melakukan apapun untuk membujuk rakyat dan juga dunia bahwa ia layak mendapat kepercayaan. Setelah tujuh tahun salah mengurus pemerintahan dan juga korupsi, ini tentu saja sesuatu yang sulit. Rakyat Afganistan perlu melihat pemerintahan mereka bekerja untuk melindungi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sebagai permulaan, Karzai harus menunjuk kabinet baru dan gubernur provinsi yang berkomitmen kuat untuk membangun kembali negeri mereka, bukan justru memperkaya diri sendiri. Pengembangan agrikultur dan energi membutuhkan kepemimpinan yang lebih baik.
Karzai juga harus menggandeng oposisi serta memiliki teknokrat yang kompeten untuk pos-pos senior. Abdullah sendiri menolak untuk bergabung dalam pemerintahan. Namun, dipastikan bahwa pemerintahan akan lebih kuat bila sejumlah pendukunga Abdullah mau berpartisipasi. Abdullah harus memainkan peran aktif dan konstruktif di Afganistan.
Membentuk pemerintahan yang dapat dipercaya merupakan sebuah hal yang esensial. Namun, itu hanyalah langkah awal. Daftar masalah mengenai berbagai kebijakan tampaknya sangat panjang.
Karzai juga harus bekerja sama dengan Amerika untuk mendapatkan strategi mengalahkan Taliban. Kedua pemerintahan butuh mengembangkan sebuah rencana untuk dengan cepat mengakselerasi pelatihan bagi pasukan keamanan Afganistan. Tak banyak waktu yang tersisa. Kekuatan militer Taliban juga tumbuh semakin kuat dari hari ke hari.
Astri Ihsan/NY Times
No comments:
Post a Comment